Shinto
(ajaran baru dewa-dewa) adalah sebuah kepercayaan asli orang-orang Jepang yang sudah ada sejak lama hingga sekarang. Secara
umum, Shinto meliputi ide, perilaku, dan cara melakukan sesuatu yang telah
menjadi bagian dalam kehidupan orang Jepang. Tidak seperti kebanyakan agama
lainnya, Shinto tidak memiliki penemu ataupun ayat dan kitab suci.
Shinto
juga lebih dianggap sebagai sebuah tradisi turun temurun dan tempat untuk
mendapatkan perlindungan daripada sebuah agama, banyak warga Jepang yang percaya
dan mencari perlindungan dari Dewa-Dewa tanpa secara penuh menganggap kalau
mereka merupakan bagian dari sebuah agama Shinto.
Dewa-dewa
di Shinto disebut dengan Kami. Kami adalah sosok suci yang memiliki wujud berupa hal-hal serta
konsep-konsep yang sangat penting dan menjadi bagian dari kehidupan manusia
sehari-hari. Dan konsep Kami
disini sangat berbeda dengan Tuhan dalam agama-agama lain. Setiap hal yang
mengagumkan, memiliki kualitas baik dan nilai kebajikan, serta mengundang
perasaan kagum bisa disebut Kami.
Orang-orang yang memiliki andil yang besar
dalam masyarakat dan dalam kehidupan juga dapat dianggap sebagai Kami di kehidupan
selanjutnya, contohnya adalah Sugawara no Michizane
yang kemudian dikenal sebagai Tenjin setelah
beliau meninggal, dan dianggap sebagai Kami berkat andilnya
dalam mengembangkan pendidikan di Jepang dan didirikan kuil untuknya juga. Dewi
matahari Amaterasu adalah
salah satu Kami yang dianggap paling penting dalam
ajaran Shinto.
Berbeda
dengan kepercayaan monoteis lainnya, tidak ada satu Dewa yang wajib dan harus
disembah di Shinto. Tidak ada yang namanya kebenaran ataupun kesalahan yang
absolut, karena tidak ada satupun di dunia ini yang sempurna.
Shinto
merupakan sebuah kepercayaan optimistis dimana manusia pada dasarnya merupakan
makhluk yang baik, sementara kejahatan terjadi karena perbuatan roh jahat.
Karena itulah, kebanyakan dari ritual ibadah Shinto merupakan ritual agar dijauhkan
dari roh jahat dengan cara pembersihan diri dengan berdoa serta memberikan
sesembahan untuk Dewa-Dewa.
Kuil Shinto adalah tempat untuk menyembah
dan merupakan rumah bagi Dewa-Dewa, pendeta Shinto tinggal dan melakukan ritual
keagamaan di area kuil. Laki-laki ataupun perempuan dapat menjadi pendeta,
mereka juga dibolehkan untuk menikah dan memiliki anak.
Para
pendeta biasanya dibantu oleh miko atau pendeta
wanita muda pada saat ritual ataupun kegiatan kuil lainnya. Miko
mengenakan kimono
putih dan harus belum menikah, dan biasanya merupakan anak dari sang pendeta.
Pada
masa kini orang-orang mencari bantuan dari dewa-dewa dengan cara berdoa di kuil
ataupun didepan altar yang disediakan didalam rumah. Selain itu, banyak juga
jimat yang tersedia di kuil-kuil yang dapat dibeli agar terlindung dan
mendapatkan keselamatan. Ada jimat keselamatan berkendara, kesehatan, sukses
dalam bisnis, melahirkan dengan selamat, nilai bagus dalam ujian, dan masih
banyak lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar